Label:

[FanFict] Perjuangan Seorang Ibu‏

Aku sudah lama berteman dengan Rama dia orangnya baik, pandai bergaul, senang bercanda,bahkan dia murid populer di sekolah. Sudah 2 tahun aku satu sekolah dengannya bahkan kita satu kelas, aku masih ingat bagaimana saat pertama kita berkenalan. Saat itu aku sedang duduk di taman sekolah saat sesudah selesai Masa Orientasi Siswa dan sedang menunggu kakak ku menjemput
“Hai kamu yang tadi nyanyi itu kan di depan?” sapa rama
“Iya, Kamu siapa?” jawabku, memang pada saat itu aku masuk sekolah menggunakan jalur prestasi bernyanyi
“Aku Rama Hendrayana , panggil saja aku rama”
“Aku Jessica Veranda,  Panggil aku Ve”
“Nama yang bagus hehe, lagi nunggu jemputan?”
“Iya nih”
 jawab ku singkat
Setelah perkenalan itu kita satu kelas banyak hal yang kita lakukan bersama kita semakin dekat dan sepertinya aku menyukai Rama hehe.

                Dan besok adalah ulang tahun Rama dan seperti biasa Rama mengadakan Pesta memang orang tua rama baik sekali. Aku sudah pernah ke pesta ulang tahun Rama sekali tahun kemarin tapi yang aku anehkan dari pesta itu Rama seperti tidak senang bahkan sering sekali dia  mengobrol sendiri bahkan bangku sebelah Rama tidak boleh di isi siapapun pernah ku tanya
“Kenapa bangku itu kosong?”
“Bangku itu sudah ada yang menempati hehe”
jawabnya
padahal aku sangat ingin sekali duduk di sebelah rama tapi apa boleh buat bangku itu sudah ada yang menempati lagian siapalah saya ini. Aku sudah siap ke Pesta Rama sekarang aku menggunakan Gaun putih yang memang khusus aku pakai ke acara Pesta seperti ini.
“Sepertinya aku telat” gumamku dalam hati
Dan benar saja aku  telat sudah banyak teman temanku disana
“Hai Ve dari mana aja kamu? telat nih acara udah mulai dari tadi” tanya seorang temanku
“Hei kinal iya aku lupa kalo acaranya jam 7 bukan jam setengah 8” jawabku
“Rama dari tadi udah nyari kamu loh haha”
“Ah yang bener?”
“Eh ga percaya samperin aja tuh Rama nya”

Dan benar saja apa yang di katakan Kinal Rama mencari ku lalu dia menghampiriku
“Ve dari mana aja kamu? Aku nyariin kamu hehe”
“Aku lupa jam acaranya maaf ya hihi”
“Aduh yaudah ga apa-apa”
.

                Singkat cerita kita bersenang senang tetapi seperti biasa Rama malah keasikan ngomong sendiri lalu saat acara selesai kita kembali pulang menuju rumah masing masing. Saat di perjalanan hati ku tidak enak bawaannya sepertinya ada yang tidak beres lalu ku minta kakakku untuk mempercepat laju mobil menuju rumah.
Pesta yang sangat keren tapi lagi lagi aku tidak bisa duduk sebelah Rama” gumamku dalam hati
Di dalam kamarku tarik selimutku dan mulai mencoba tidur setelah tadi aku mandi dan berganti pakaian tapi aku sulit tidur hari ini ku coba memutar sebuah lagu dari handphone ku, musik seperti ini bisa membuatku tidur harusnya tapi betapa sulitnya aku tidur hari ini dan tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki dari luar
“Kak! Belum tidur kak temenin Ve dong” teriakku dari dalam
Tapi kakak ku tidak menjawab
“Apa mungkin itu mamah? Tapi ga mungkin orang mamah udah tidur tadi ah mungkin itu si mas Alvin” bicara ku dalam hati
Aku benar benar tidak bisa tidur ku coba menutup mataku sebisa ku tetap saja aku tidak bisa tidur, saat aku sudah memutar 4 lagu tiba tiba di lagu ke 5 setlist lagu ku berubah aku kaget kenapa aku bisa memutar lagu jawa seperti ini aku kan tidak punya lagu seperti ini, seketika aku lepas headset yang menempel pada telingaku dan mematikan handphone ku tapi yang anehnya handphone ini tidak mau mati dan bahkan lagu jawa yang tadi terputarkan oleh handphone ku pun tidak bisa ku matikan akhirnya aku mencabut batrai handphone miliku ku coba menenangkan diri dan mencoba tidur tapi saat aku menoleh ke jendela yang ada di sebelahku aku melihat sesosok perempuan paruh baya berwajah pucat dan menggunakan kebaya melambaikan tangannya dan sepertinya dia ingin menyampaikan sesuatu. Dengan cepat aku sembunyi di balik selimutku bulu kudukku berdiri badanku dingin sekali ku coba melihat situasi dengan membuka selimutku dan melihat ke arah jendela yang ada di sebelah kanan ku dan tidak ada siapapun disana ku coba menenangkan diriku lagi tapi seketika lagu jawa itu pun terdengar kembali tapi kali ini bukan dari handphone ku tapi dari radio yang ada di bawah jendela seketika ku kaget dan melihat ke sebelah kiriku ada wanita itu lagi sedang menari dengan luwesnya aku tak bisa bergerak sama sekali sampai lagu itu beres aku bisa kembali menggerakan anggota tubuhku lalu aku berlari menuju kamar mamah dan menceritakan semuanya pada mamah, mamah menenangkanku dan menyuruhku tidur denganya karna memang papah sedang di luar kota

                Paginya aku terbangun aku melihat mamah masih tidur di sebelahku sejenak ku melihat jam
“waduh jam 6, bisa telat nih” teriakku sendiri
segera ku bergegas mandi dan mengganti pakaian walau jujur aku masi takut untuk menuju kamar akhirnya aku meminta mas Alvin mengambilkan perlengkapanku dan juga handphoneku, ku bergegas pergi kesekolah.
“Ve kenapa pucat” tanya kinal
“Aku hanya mengalami hal buruk nal malam ini”
“Cerita kan padaku ve”
“Baiklah”
 aku menceritakan semuanya yang terjadi malam tadi,
Namun di tengah tengah pembicaraan Rama mendengarkan pembicaraan ku dengan Kinal
“Ve kamu yakin bertemu dengan dia?”
“Eh rama iya ram memangnya kenapa”
“Baiklah akan  ku ceritakan : Dulu saat aku lahir ibu ku meninggal awalnya ibu ku bercerai dengan ayah ku namun saat aku lahir ayahku mengambilku kembali padahal dia tidak pernah bertemu dengan ibuku lagi sesudah mereka bercerai, lalu saat umurku 5 tahun itu pertama kalinya aku bertemu dengan ibuku dia menceritakan segalanya dia bercerita bahwa dia hanya bisa bertemmu dengan ku saat hari ulangtahun saja dan di umur 17 ya tepat hari kemarin ibuku sangat ingin memunculkan dirinya tepat di depan teman teman ku tapi sepertinya dia tidak bisa, dan yang kau temui itu adalah ibuku ve, aku yakin itu!”
 ucap rama seketika di ruang kelas tepat di sebelah rama wanita paruh baya yang ku temui malam tadi pun muncul
“Maafkan ibu dek sudah membuatmu ketakutan, ibu hanya ingin kamu menjaga rama karna sepertinya Ibu harus pergi, asal kamu tau dek rama sangat di kekang oleh ayahnya rama tidak pernah keluar rumah hanya sekedar ke warung pun tidak pernah, ayahnya melarangnya bermain di luar alasannya dia takut rama di culik, Ibu tak bisa berbuat apa apa ibu hanya bisa melihat Rama berkembang dan tumbuh menjadi dewasa dan tidak pernah bisa menyentuhnya memeluknya bahkan saat rama sakit ibu hanya bisa menangis karna ibu tak bisa berbuat apa apa, untuk bisa berbicara dengan Rama saja ibu hanya bisa setahun sekali, ibu tau kalau ibu orang tua yang tidak bertanggung jawab karna tidak bisa menjaga anaknya, tapi ibu yakin rama bisa menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab, tolong sampaikan ke rama Ibu sangat menyayangi rama” ibu paruh baya itu bercerita sambil menangis
“Ve kamu kenapa? Kenapa kamu menangis?” tanya kinal menyudahi percakapanku dengan ibu itu dan sekarang aku yakin itu Ibunya rama
“Tidak apa apa aku hanya terharu melihat perjuangan seorang ibu, Rama ibumu sangat menyayangi mu dia berkata bahwa dia sudah tidak bisa bertemumu lagi dia sudah bahagia karna dia telah melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab”
“Apa kamu yakin ve? Tadi ibuku yang bicara seperti itu sekarang di mana ibuku?”
 tanya Rama sambil mulai mengucurkan air matanya
“Dia sudah tenang sekarang ram, dia sudah pulang ke alamnya, sudah ram jangan menagis ayo kita belajar sudah ada guru yang masuk”
“Iya ve, aku harap aku bisa membuat dia lebih bangga dari sekarang”.


                Setelah itu Rama tumbuh menjadi lelaki yang dewasa dan aku yakin ibunya sangat bangga padanya aku hanya bisa bersamanya seperti pesan ibunya aku akan menjaganya dan mengawasi dia.

Karya : Agung Rizki Fitriyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Alvin KID © 2013 | Designed by Admin BFJ